Home | Vol 14 Table of Contents | Previous Issues | Contact Us: 07 55278753 / 0405463663 | Email: judybyronbay@yahoo.com

Yes! International Festival and Parade in Jogja

Everybody says, Yes! Let's go to Jogja

Oleh Selly Sagita
Article courtesy of Gamelan Magazine No. 34 October-November 2002

Festival dan Parade ini berlangsung pada hari Sabtu 21 September yang baru lalu dengan sangat meriah, lancar dan sukses di kota Yogjakarts (nama singkatannya Yogya atau Jogja). Drumband bertopeng kreatif sejumlah tidak kurang dar 900 peserta dan 300 peserta lain (sparuhnya warga negara asing antara lain Australia, Belanda, Jerman, Italia, Polandia, Korea dan Jepang) menampilkan bergagai kostum yang amat semarak.

Parade berangkat dari Natour Garuda Hotel Malioboro diawali doa bersama oleh 7 tokoh spiritual mewakili lima agama di Indonesia. Mereka berrfalan bergandengan dan berdoa sepanjang jalan Malioboro sebagai cucuk lampah, mengibarkan bendera merah putih dan menabur nunga. Sungguh suatu pemandangan yang sangat elok. Saat itu mereka benar-benar melan\mbangkan persatuan umat dan negeri Indonesia yang damai.

Iring-iringan pun berarak-arak, mulai dar atraksi jatilan anak-anak, disusul oleh 10 group drumband SD, disambung reog anak-anak dan 6 group drumband SMP. Kemukian pasukan pengawal upeti untuk raja dari grup Mirota Batik (terdiri dari 30 serdadu ala Hamzah), mbok bakul yang membawa seluruh hasil bumi (dari ketela yang gemuk-gemuk, padi, jagung, sayuran, dan lain-lain, melukiskan panen yang melimpah), adipati dan istri yang naik kereta kangeng, pasukan berkuda dan tandu kelengkapan upacara, dkawal oleh 8 kuda raksasa. Sungguh sangat menakjubkan!

Semua ini masih dilengkapi dengan koreografi tari pasar Ngasem karya Didik Nini Thowok yang menghakirkan sangkar burung raksasa dan beberapa penari berpakaian burung (Didik memborong semua kemoceng/sulak bewarna merah dan oranye yang ada di seluruh kota Yogyakarta).

Setelah itu iring-iringan carnival costume dari Hyatt Regency bergabung di belakang tarian pasar Ngasem dengan 100 andong! Peserta kostum dari Australia ada 10 anak dari SD dan 10 anak SMA Warrnambool College. Mereka berpakaian adat Jawa dan wayang, menyedot banyak perhatian penonton sepanjang route rentang dari Hyatt sampai pagelaran. Tepuk tangan khusus yang sangat meriah menyambut peserta dari Jepang (yang terdiri dari kakek, nenek, anak)tabloik Oshin dan Benteng Takeshi (acara TV yang lagi ngetop dan lucu sekali krn penuh dengan permainan), peserta dari Korea, dan peserta dari dari Eropa yang tampil dengan model Susu cap Nona Belanda, Blues Brother Mafia Italy, serta para warga etnis yang berada di Yogya. Etnis India menampilkan si Maharaja dengan semua selirnya yang berbaju sari, Chinese society tampil dengan serangkaian tabloid dari si jagoan kungfu Huang Fei Hung, siluman rase sampai si putri Huang Tsu.l Pokoknya, semua tampil gembira bersama peserta kostum dari Indonesia yang memakai banyak sekali kostum kreasi, dari yang berbentuk nenas, ikan duyung, kucing, macan, gajah, Snow White, Batman, Superman, dan lain-lain. Sungguh suatu pemandangan interaksi budaya yang sangat menarik.

Sayangnya, imbauan yg dikeluarkan oleh Kedutaan Amerika sehari selang acara ini berlangsung, telah membuat 17 peserta dari Surabaya International School membatalkan keitkut sertann mereka. Hanya salah satu guru yang tetap dating untuk menyaksikan, dan dia semakin menyesal dengan batalnya sekolah ini megikuti keseluruhan acara yang sedemikian apik. \ Seluruh peserta drumbad maupun dostum beserta tamu undangan (lebih kruang 2000 orang) semua bergabung dan dihibur di dalam pagelaran draton Yogya. Acara demi acara yang disuguhkan sangt manis dan menghibur.

Tarian selamat dating dari anak-anak pengungsi Lorosae sangat menggemaskan, angklung anak-anak Tamak Kanak-Kanak sejumlah 50 anak berpakaian adapt tradisional Indonesia manis sekali, disusul talk show anak Yogya berprestasi International, disusul dgpengu-muman pemenag festival sampai pada puncak hiburan yaitu Studsy Orchestra yang tampil begitu memukau dengan 60 pemain (orkestra khusus alat tiup) pimpinan Budi Ngurah.
Ucapan selamat atas sukses ini berdatangan dari berbagai pihak disusual tawaran untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan tahun depan. Harapan untuk pelaksanaan acara ini sebagai agenda tahunan terus mengalir, dari pihak televise, perusahaan perusahaan yang berminat menjadi sponsor, sekolah-sekolah yang berminat untuk mengkuti, dan berbagai acara talk show dan undangan dalam bentuk lainnya. Bahkan Discovery Channel dari Belanda telah menyatakan minat mereka untuk melibatkan acara carnival Yogya ini dalam pembuatan program mereka berjudul "City Cabs" yang tujuannya tidak lain untuk mempromosikan parwisata Yogya.

suaraindonesiamagazine@yahoo.com.au

Home | Vol 14 Table of Contents | Previous Issues